Tentang BKmedia

BKmedia merupakan berita online berbasis layanan Bimbingan dan Konseling yang menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mencapai tugas perkembangan.

STOP TAWURAN!! NO MORE VIOLANCE!!

"Dengan pewarisan sense of identity, seorang siswa baru akan menjadi siswa yang utuh dari sekolah itu apabila mereka menyerang murid sekolah lainnya." ungkap Devie Rahmawati, seorang pengamat sosial dari Universitas Indonesia.

Wanita Sejuta Dollar dan Sejuta Mimpi

“Dia uda dapat duit satu juta dolar pas umur dua puluh-an”, sahut sahabat saya.

Nick Vujicic, sosok nyata dari kesungguhan niat dan usaha

Pada masa kecilnya sering diintimidasi teman-teman sekolah. Pada usia delapan tahun, mulai memikirkan bunuh diri, bahkan pada usia sepuluh tahun dia mencoba untuk menenggelamkan dirinya di bak mandi. Nicholas James Vujicic.

Jadikan Hobi Sebagai Peluang Bisnis

Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dapat menghasilkan uang..

Senin, 17 November 2014

Jadikan Ibadah sebagai Kebutuhan, Bukan Hanya Sekedar Kewajiban

Pray, not because you need something. But because have a lot to be thankful for.

Jika berbicara soal ibadah, pasti berhubungan erat kaitannya dengan agama. Sebab, ibadah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah agama. Jika seseorang ingin disebut sebagai penganut agama Islam, maka ia haruslah mengerjakan macam-macam ibadah yang ada di dalam agam Islam. Jika seseorang ingin disebut sebagai penganut agama Kristen, maka ia pun harus mengerjakan ibadah-ibadah yang menjadi kewajiban di dalam agama Kristen tersebut.

Begitu pula dengan agama-agama lainnya, sebab ibadah merupakan identitas agama yang paling representatif bagi setiap umat beragama. Walaupun setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda-beda, namun, memiliki tujua yang sama, yaitu untuk menyembah dan mengagungkan Sang Pencipta dan untuk meningkatkan kualitas rohani manusia.

Namun, fenomena yang terjadi adalah semakin hari semakin banyak saja manusia yang lalai dari melaksanakan ibadah. Termasuk pula umat Islam yang semakin hari semakin banyak yang meninggalkan dan mengabaikan ibadah-ibadah Islami. Keadaan ini disebabkan karena banyak umat Islam yang menganggap ibadah sebagai suatu kewajiban. Tapi, bukankah memang sudah seharusnya begitu?

Sebelum melanjutkan pembahasan tentang ibadah sebagai kewajiban, alangkah baiknya jika kamu pahami terlebih dahulu pengertian tentang ibadah menurut Islam yang dikutip dari situs muslim.or.id berikut. Penulis syarah Al-Wajibat menjelaskan, “Ibadah secara bahasa berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.” (Tanbihaat Mukhtasharah, hal. 28).

Adapun secara istilah syari’at, para ulama memberikan beberapa definisi yang beraneka ragam. Di antara definisi terbaik dan terlengkap adalah yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau rahimahullah mengatakan, “Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir). 

Maka shalat, zakat, puasa, haji, berbicara jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma’ruf, melarang dari yang munkar, berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal di perjalanan), berbuat baik kepada orang atau hewan yang dijadikan sebagai pekerja, memanjatkan do’a, berdzikir, membaca Al Qur’an dan lain sebagainya adalah termasuk bagian dari ibadah. 

Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, inabah (kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan) hanya untuk-Nya, bersabar terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, merasa ridha terhadap qadha/takdir-Nya, tawakal kepada-Nya, mengharapkan rahmat (kasih sayang)-Nya, merasa takut dari siksa-Nya dan lain sebagainya itu semua juga termasuk bagian dari ibadah kepada Allah.” (Al ‘Ubudiyah, cet. Maktabah Darul Balagh hal. 6).

Ya, begitulah pengertian ibadah secara singkat. Kembali kepada pembahasan mengenai ibadah sebagai kewajiban, bahwa sekarang banyak umat Islam yang menganggap ibadah hanya sebagai kewajiban. Sebagaimana yang kita ketahui, kewajiban adalah berbagai macam hal yang harus kita lakukan/laksanakan/penuhi. Sebagai manusia biasa, tentu kita pasti pernah merasa malas dan enggan dalam melaksanakan kewajiban tersebut. 

Begitu pula halnya dengan melakukan ibadah. Ada saatnya kita sangat semangat dalam melaksanakan ibadah dan ada saatnya pula kita merasa agak malas dalam melaksanakan ibadah. Tentu itu sangat manusiawi. Tapi, alangkah baiknya jika kemanusiawian itu tidak dijadikan alasan untuk dengan mudahnya meninggalkan ibadah. 

Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi rasa malas itu? Jawabannya adalah ubah pola pikir/cara pikir/paradigma kita terhadap ibadah. Tak perlu lagi menganggap ibadah sebagai kewajiban. Tapi, jadikanlan ibadah itu sebagai kebutuhan vital dalam kehidupan kita sekarang dan kehidupan kita nanti. Anggaplah ibadah itu ibarat makanan dan minuman yang merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita yang jika tidak dipenuhi maka kita tidak akan selamat. Sehingga, kita pun tidak akan merasa malas dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Sebab, adakah orang yang malas makan ketika ia lapar? Adakah orang yang malas minum ketika ia haus? Tentu tidak ada. Tidak ada manusia di dunia ini yang merasa malas untuk memenuhi kebutuhan vital dalam kehidupannya sebab itu tentu akan mengancan keberadaan nyawanya. 

Nah, jika kita menganggap ibadah itu sebagai kebutuhan vital kita, maka Insya Allah rasa malas itu akan menghilang perlahan-lahan. Namun, jika kita terus memanjakan diri kita bersama kemalasan maka keberadaan nyawa keimanan kita pun akan terancam. Sehingga, nyawa nafsu yang bersifat merusaklah yang akan hidup merajalela di dalam diri kita.

Maka dari itu, sekarang mulailah coba bagi yang masih merasa malas dalam beribadah, untuk mengubah paradigma terhadap ibadah dari yang merupakan suatu kewajiban menjadi suatu kebutuhan yang sangat vital dalam kehidupan kita. Walaupun mungkin terkadang efek dari pemenuhan kebutuhan itu tidak terasa langsung ketika kita masih di dunia,namun, yakinlah bahwa efeknya akan sangat bermanfaat bagi kehidupan abadi kita di akhirat nanti. Bagi yang sudah tidak merasa malas lagi dalam beribadah, semoga kamu selalu di-istiqamahkan hati dan pikirannya oleh Allah agar terus beribadah menyembah dan mengagungkan-nya. Aamiin. #BKmedia

Source: http://filsafat.kompasiana.com/2013/06/10/jadikan-ibadah-bukan-sebagai-kewajiban-567531.html

Berpikir Positif dari Masalah yang Dihadapi

Be thankful for the bad things in life. For they open your eyes to the good things 
you weren't paying attention to before.

Setiap orang pasti menginginkan kehidupan yang ideal, penuh dengan kebahagiaan. Namun pada kenyataannya, kehidupan tidak selamanya berjalan baik dan seideal yang kamu inginkan. Terkadang kebahagiaan datang menghampiri dan melambungkan kehidupan kamu ke tingkat yang tinggi. Namun, pada saat yang berlainan masalah datang dan melemparkan kamu ke titik rendah. 

Masalah ibarat perasa dalam kehidupan. Jika dalam kehidupan hanya ada kebahagiaan saja, maka kehidupan tidak akan membuat seseorang merasa kekurangan, membuat bersyukur, serta ingat kepada Tuhannya. Masalah menjadikan kehidupan akan terasa semakin dinamis, karena ada banyak tantangan yang harus dilewati. Menjadikan kehidupan kamu lebih bergairah dan menyenangkan. Lalu, bagaimana menyikapi dinamika kehidupan ini. 

Berjiwa Besar 
Orang-orang yang berjiwa besar tidak akan mudah terpuruk karena masalah yang menimpanya. Mereka selalu melihat masalah dari sudut pandang yang positif. Masalah dipandang sebagai suatu ujian untuk meningkatkan diri yang sengaja dikirimkan oleh Tuhan. Kebesaran jiwa yang dimilikinya menjadikan masalah yang datang, sebesar apapun itu, tampak kecil dan selalu bisa diselesaikan. Maka, tidaklah mengherankan jika kamu sering menemui orang-orang yang selalu tampak bahagia, meski seharusnya mereka bersedih karena terlibat masalah. 

Sebaliknya, bagi orang-orang yang berjiwa kecil dan kerdil, masalah adalah sebuah beban. Masalah yang seharusnya sederhana dipandang sebagai masalah besar, atau cenderung dibesar-besarkan. Dan akhirnya terpuruk dan meratapi nasib mereka. Masalah bukan lagi dipandang sebagai suatu ujian untuk meningkatkan diri, melainkan sesuatu yang menghancurkan hidup mereka. Dan akhirnya, mengutuki Tuhan menjadi jalan yang seringkali dipilih. 

Sebuah gelas berisi air putih langsung terasa asin ketika satu sendok garam kamu tuangkan didalamnya. Namun, jika garam itu kamu tuangkan pada ember penuh, bak mandi, atau di sungai. Garam itu tidak akan pernah mampu mengubah rasanya. Begitulah perumpamaan kebesaran jiwa kita dalam menerima masalah. 

Fight or Flight? 
Jika kehidupan ini diibaratkan sebagai proses pembelajaran, maka pastilah ada evaluasi (ujian) sesuai dengan yang diajarkan. Begitu juga dengan Tuhan. Untuk meningkatkan kualitas kehidupan kamu, Tuhan mendatangkan masalah. Dan pastinya, masalah-masalah yang kamu terima tidak akan melebihi kemampuan kamu untuk menyelesaikannya. Kamu akan dinilai berdasarkan kesungguhan kamu mengerjakan ujian, jika lulus, tentu kamu akan naik tingkat, artinya kamu akan menjadi orang yang lebih kuat dari sebelumnya. 

Ketika masalah mendatangi kamu, ada dua pilihan “fight or flight”. Seringkali, saat pertama masalah itu datang pada seseorang, dia sudah berkecil hati. Ibarat seorang prajurit, dia sudah kalah sebelum berperang, lebih memilih membiarkannya daripada melawannya. Akibatnya, dia akan mendapatkan tumpukan masalah yang membebani hidupnya. 

Jangan berasumsi bahwa masalah yang kamu hadapi sangat berat dan tidak bisa diselesaikan. Akhirnya, kamu akan membiarkannya berlalu begitu saja, tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya. Pada kondisi ini, masalah tidak akan memberi dampak apapun pada peningkatan kualitas diri kamu, karena nilai dibalik datangnya masalah tidak kamu dapatkan. Percayalah! Tuhan pasti memiliki tujuan yang tersembunyi pada setiap masalah yang kamu hadapi. Jika kamu mengendapkannya, kamu tidak akan pernah tahu tujuan itu, sebaliknya, jika kamu ingin mengetahuinya, kamu harus berusaha menyelesaikan masalah tersebut. #BKmedia

Source: http://infogurubk.blogspot.com/2012/11/masalah-merupakan-ujian-peningkatan.html

Peduli Lingkungan Sekitar Lewat Kegiatan GPS

Wooowww, 700.000 siswa se-Kota Bandung jadi leader #GPSPelajar 
dan kurangi sampah dari sumber.

Gerakan Pungut Sampah atau lebih sering dikenal dengan sebutan GPSbdg ini, merupakan salah satu program peduli lingkungan yang diusung oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. GPSbdg mengajak masyarakat kota Bandung untuk lebih mencintai lingkungan sekitarnya, dengan menjaga kebersihan, salah satunya dengan cara membuang sampah pada tempatnya. 

Kaum pelajar seperti anak sekolah adalah penggerak utama dalam gerakan ini. Masyarakat umum diajak untuk berperan aktif dalam mencintai lingkungan sekitarnya. Melalui akun jejaring sosial, Twitter walikota Bandung mensosialisasikan dan mengembangkan gerakan ini. Pelajar dan Masyarakat ikut berpartisipasi dalam GPSbdg. 

Banyak hal positif yang bisa kamu ambil dari ikutan gerakan ini. GPSbdg menumbuhkan kembali rasa gotong royong yang selama ini sudah mulai terkikis oleh pergeseran zaman. Dengan bersama-sama belajar mencintai lingkungan sekitar, sama halnya dengan mencintai diri sendiri dan orang lain. Kegiatan mencintai dan menjaga lingkungan ini bisa kamu lakukan dengan teman-teman di sekolah kamu, perempuan maupun laki-laki bisa turut serta dalam kegiatannya. Dari anak sekolah, penjaga sekolah, guru, kepala sekolah, hingga masyarakat umum pun bisa jadi peserta kegiatan GPSbdg ini.

Karena alam adalah tempat dimana semua orang hidup dan berinteraksi. Menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar adalah kewajiban semua orang yang hidup di lingkungan tersebut. Kamu juga bisa berperan aktif dalam hal tersebut, dengan dimulai dari hal-hal kecil. Seperti menjaga lingkungan sekitar sekolah agar tetap asri, rapi dan bersih. 

Membuang sampah pada tempatnya 


Membersihkan kelas 


Membersihkan halaman sekolah 


Menanam tanaman-tanaman kecil 


Menjaga udara bersih dan segar dari asap rokok 


Tidak menginjak atau merusak taman sekolah 


Dengan menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah, kamu telah ikut berpartisipasi dalam menjaga kesehatan tubuh kamu sendiri. Karena udara yang ada di sekitar sekolah yang biasa setiap hari kamu hirup berasal dari lingkungan tempat di mana kamu berada. 

Jika lingkungan sekolah kamu kotor atau sarang penyakit, besar kemungkinan akan membuat kamu mudah terserang penyakit. Lagipula lingkungan yang kotor engga akan membuat kamu nyaman ketika belajar. Bayangkan jika lingkungan kelas dan sekolah kamu itu bersih, rapi dan asri, pasti kegiatan belajar pun akan semakin menyenangkan. #BKmedia


Source: gpsbandung.com

Minggu, 16 November 2014

5 Cara Membuat Keputusan yang Cepat dan Tepat

Focus on solution, not on the problem.

Hidup ditentukan oleh kemampuan kita untuk membuat keputusan. Karir, hubungan asmara, dan kesehatan, semua hal tentang kehidupan kamu sekarang dibentuk oleh keputusan yang kamu ambil pada masa lalu.

Dalam proses mengambil sebuah keputusan diperlukan kecepatan dan ketepatan. Dibutuhkan teknik yang bisa membantu untuk memasukkan keputusan yang diambil kedalam kepala dan berhenti merasa khawatir yang berlebihan tentang akibat yang akan terjadi. Dibawah ini ada 5 tips untuk membantu kamu menyeimbangkan proses pengambilan keputusan kita. 

1. Aturan 2 Menit 
Melalui cara ini, kamu dapat langsung bertindak berdasarkan deadline yang kamu tentukan. Hal ini cukup sederhana untuk dilakukan. Setiap kali kamu harus mengambil keputusan, aturlah timer dan mulailah prosesnya. Batasan waktu akan memaksa kamu untuk menilai kelebihan dan kekurangan dari suatu keputusan, sehingga kamu dapat dengan cepat mengambil keputusan. Kesederhanaan cara ini membuatnya dapat sering digunakan. Jika kamu adalah orang yang lambat mengambil keputusan, tips ini akan sangat membantu. Tips ini tidak harus 2 menit, 1-5 menit juga akan bekerja dengan baik. 

2. Berpikir Hitam Dan Putih 
Ada beberapa saat dimana kamu memiliki pilihan lebih banyak daripada yang kamu butuhkan. Berlebihan, dalam semua hal, membingungkan kamu dan akhirnya dapat menyebabkan analysis paralysis. Sehingga dalam kasus ini, cobalah untuk menilai opsi dengan sederhana, antara opsi yang baik dan opsi yang buruk, opsi yang positif dan opsi yang negatif, dimana hal tersebut akan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang optimal. Tips ini cocok untuk tipe orang yang over-thinker

3. Letakkan Opsi Dalam Tas
Jika semua opsi terlihat memiliki nilai yang sama, tulislah beberapa opsi terbaik pada beberapa potong kertas dan letakkan kertas tersebut didalam tas/topi. Keputusan kamu akan ditentukan dengan kertas yang akan kamu cabut secara acak. 

4. Fokus Pada Saat Ini 
Kamu seringkali kebingungan dengan rencana kedepan, mencoba untuk melihat bagaimana keputusan tersebut akan mempengaruhi masa depan. Hal ini dapat menguras pikiran kamu, karena kamu terlalu mempertimbangkan resiko dan konsekuensi dari langkah tersebut. Hiduplah pada saat ini juga, buatlah keputusan berdasarkan apa yang akan membuat langkah selanjutnya lebih mudah. Melakukan hal ini untuk setiap langkah yang kamu ambil adalah hal yang baik. 

5 . Jangan Takut Gagal 
Ketakutan terbesar ketika kamu mengambil keputusan dengan lambat mungkin dikarenakan keputusan yang akan kamu ambil tersebut akan menyebabkan hasil yang buruk. Terkadang kamu memilih untuk tidak mengambil keputusan sama sekali karena telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk pertanyaan yang tidak perlu, takut akan segala resiko dan konsekuensi yang buruk, serta kegagalan. Cara berfikir yang seperti ini mesti diubah. 

Seharusnya, kamu harus melihat bahwa menunda-nunda keputusan sama buruknya dengan membuat keputusan yang buruk. Kamu bisa menyelamatkan kembali keputusan yang buruk, serta belajar dari keputusan tersebut. Tetapi tidak mengambil keputusan sama sekali berarti kamu tidak dapat menentukan bagaimana hidup kamu akan berjalan. Ketakutan akan kegagalan sama artinya dengan mengangtungkan keputusan yang kamu buat kepada orang lain atau sesuatu hal.

Source: http://segiempat.com/tips-dan-cara/umum/pengembangan-diri/5-cara-dan-tips-untuk-membuat-keputusan-yang-cepat/