Senin, 10 November 2014

Resiko dan Konsekuensi dalam Solusi

Berani mengambil resiko adalah satu langkah menuju penyelesaian masalah.

Pernah ada dalam kondisi terburuk semasa hidup kamu? Pastinya setiap orang pernah mengalami masalah dalam hidupnya, setidaknya sekali dalam seumur hidup. Jika dilihat dari perspektif hukum ekonomi, seorang bayi yang baru saja dilahirkan bisa menjadi satu masalah baru. Bagaimana cara merawatnya, berapa botol susu yang akan dihabiskan, berapa uang saku untuk kehidupan sehari-harinya hingga nanti ia dapat mendapatkan pekerjaan sendiri, darimana mencari uangnya, dan sebagainya.

Jika memang begitu, maka hidupnya seseorang saja sudah jadi masalah bukan? Nah, permasalah sebenarnya tergantung darimana kamu memandangnya. Jika menggunakan sudut pandang negatif, ya akan terjadi seperti yang baru saja dijelaskan. Namun jika kamu menggunakan sudut pandang yang posfiti, maka kamu akan menilai sesuatu dari sisi yang berguna dan bermanfaat.

Memang setiap orang mengalami masalah, namun pada hakekatnya masalah ada ujian agar manusia bisa bertahan dan berkembang ke arah yang lebih baik. Sama halnya ujian di sekolah, masalah bagaikan sebuah tes dimana kamu dihadapkan pada realita permasalahan/konflik. Iilmu dan pengalaman yang kamu miliki selama hidup ini, akan menjadi bekal dalam menghadapi sebuah permasalahan. Jika kamu bisa melewatinya atau menyelesaikannya, maka kamu akan lulus sebagai orang yang kuat dan berhasil. Jika tidak, kamu harus siap untuk menghadapinya kembali di suatu saat nanti.

Ketika menghadapi masalah, kamu dituntut untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang kamu alami. Bukannya pergi menghindar, itu bukan sebuah jawaban dan tidak akan menyelesaikan masalah. Sama halnya juga dengan marah-marah atau bertindak kasar, sama sekali tidak akan membantu kamu dalam mencari solusi tersebut.

Pikirkan dengan hati dan pikiran yang tenang serta jernih. Dalam mencari solusi, kamu perlu memikirkannya dengan matang-matang, sehingga bisa menghasilkan keputusan yang efektif. Tapi ingat, setiap keputusan memiliki resiko dan konsekuensinya masing-masing. Seperti contoh bayi tadi, ketika seseorang lahir dia ikut membawa resiko dan konsekuensi dalam kehidupan ini.

Resiko adalah potensi kerugian yang bisa diakibatkan apabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan suatu fungsi. Sedangkan konsekuensi adalah akibat dari perbuatan sendiri dengan menyesuaikan pada komitmen yang telah disepakati. Resiko dan konsekuensi tidak dapat dilepaskan dari sebuah keputusan. 

Dalam mempertimbangkan solusi, bukan berarti kamu harus membuat keputusan yang tidak ada resiko dan konsekuensinya. Namun kamu harus bisa menentukan keputusan dengan resiko dan konsekuensi paling kecil. Agar, keputusan yang telah kamu buat bisa dilaksanakan seoptimal mungkin. #BKmedia

Source: 
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-resiko-dan-penilaian-matriks.html
http://kbbi.web.id/konsekuensi

0 komentar:

Posting Komentar