Selasa, 11 November 2014

Menyontek itu Menular

Kejujuran intelektual adalah harta terpendam di bidang Pendidikan.

Menyontek atau cheating adalah sebuah perilaku yang sudah menjadi kebiasaan dan dianggap lumrah. Kebiasaan ini bisa saja terjadi di berbagai kalangan, dari anak kecil, remaja, hingga orang dewasa. Menyontek memiliki arti meniru pekerjaan orang lain, atau mudahnya bisa diartikan sebagai tindakan penipuan, pembohongan, atau kecurangan.

Semua orang tahu, menyontek adalah perbuatan yang curang dan melanggar aturan. Baik ketika mengerjakan tugas sekolah atau rumah, bahkan ketika ujian sekolah dan ujian nasional. Apakah kamu masih merasa bangga, jika mendapatkan nilai yang bagus tapi hasil dari menyontek? 

Jika kamu senang dengan hasil tersebut, maka sesungguhnya kamu telah membodohi dan menipu diri kamu sendiri. Kamu tidak akan pernah tahu sejauh mana tingkat kemampuan kamu. Berada pada angka delapan kah? tujuh kah? enam kah? atau mungkin bisa saja sepuluh.

Oleh karena itu, jangan sampai kamu mau dibodohi oleh perilakumu sendiri. Siapa tahu dengan tidak menyontek nilai kamu bisa mencapai angka sembilan, tapi karena kamu menyontek dan lebih mempercayai hasil jawaban orang lain, bisa jadi nilai kamu jadi dibawah sembilan, rugi kan. Nah, supaya kamu bisa terhindar dari kerugian-kerugian lainnya dari menyontek, coba kamu pahami beberapa hal yang wajib kamu ketahui dari perilaku menyontek.

Bersifat Manipulatif dan Tidak Jujur
Menyontek merupakan salah satu tindakan yang menaipulasi orang lain bahkan diri sendiri. Misalnya saat kamu melakukan ujian. Pada dasarnya ujian hanyalah bagian kecil yang harus kamu lalui. Ujian hanya dijadikan sebagai media untuk mengukur kemampuan yang ada pada diri kamu. Melalui ujian, kamu akan mengetahui hasil dari kegiatan belajar. Pada hal kecil ini saja kamu memilih untuk menipu diri sendiri. Lalu, bagaimana dengan kegiatan besar lainnya, misalnya ujian seleksi untuk mendapatkan pekerjaan?

Saat ujian kamu pasti mendapatkan hasil akhir dan hasil akhir tersebut merupakan cerminan sebenarnya dari kemampuan yang kamu miliki. Jika kamu menyontek, maka bayangan yang sesunggnya tidak akan terlhiat. Kamu tidak akan mengetahui sejauh mana kemampuan atau potensi yang ada di dalam diri kamu. Menyontek juga membimbing kamu untuk berperilaku tidak jujur.

Tidak Percaya dengan Kemampuan Sendiri
Orang yang melakukan aksi menyontek biasanya tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Pada umumnya pelajar yang termasuk dalam kategori ini memiliki pikiran negatif pada diri sendiri, tapi mereka selalu menginginkan hasil yang sangat baik. Oleh karena itu, mereka leih memilih untuk melakukan aksi menyontek.

Satu hal yang perlu kamu ingat. Jawaban yang dimiliki teman belum tentu jawaban yang benar. Temanmu bukan guru yan mengetahui kebenaran atau memegang kunci jawaban soal ujian tersebut.

Menumbuhkan Sifat Melanggar atau Curang
Jika perilaku menyontek tidak segera dihentikan, maka kemungkinan besar kamu akan merasa bahwa melanggar peraturan menjadi hal yang wajar. Tentu saja hal ini memiliki dampak yang tidak baik, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dengan perkembangan bangsa ini jika masyarakat yang ada di dalamnya sudah tuidak bisa mengikuti peraturan atau norma yang berlaku.

Termasuk Perbuatan yang Menular
Bukan hanya penyakit yang dapat menular, tetapi kebiasaan menyontek pun dapat menular ke orang lain. Percaya tidak percaya, hal ini memang sering terjadi. Menyontek bisa menular dari satu orang ke orang lain. Apalagi bagi mereka yang sudah terbiasa mengerjakan soal-soal ujian secara bersama-sama. Kekompakan yang terjadi di kalangan pelajar menjadi salah satu penyebabnya. Mereka akan saling berkoordiansi sesaat sebelum ujian dimulai. Aksi ini mereka lakukan untuk mengantisipasi tindakan Pengawas yang menukar atau mengacak posisi tempat duduk.

Tidak jarang pelajar yang terbilang pandai pun pada akhirnya iktu bergabung dengan aksi tersebut. Tidak tahu alasan hingga mereka ikut dan memberikan jawaban kepada teman lainnya. Mungkin karena takut diancam, diejek, dikucilkan, atau bahkan hanya karena mereka merasa kasihan. Hanya Tuhan dan dirinyalah yang mengetahui alasannya. #BKmedia

Source: http://books.google.com/books?id=8TR2BAAAQBAJ&pg=PA66&lpg=PA66&dq=menyontek+itu+menular&source=bl&ots=BJCKLyqtDZ&sig=t7g9ljrzf5izaBG3ZOmb4fnM9fA&hl=en&sa=X&ei=SPhhVObLMoG9uATRwoHIAg&ved=0CB8Q6AEwAA

0 komentar:

Posting Komentar